Mengoptimalkan IT Inventory untuk KITE Pembebasan

Memiliki fasilitas Pengecualian KITE merupakan peluang signifikan bagi perusahaan manufaktur untuk mengurangi biaya impor dan meningkatkan daya saing ekspor. Namun, peluang ini juga disertai tanggung jawab yang signifikan: setiap langkah mulai dari input bahan baku, penggunaan, proses produksi, hingga pembuangan limbah harus dicatat secara akurat, transparan, dan dapat diaudit setiap saat.

Di sinilah tantangan sesungguhnya muncul. Tanpa sistem inventaris TI yang tangguh, perusahaan berisiko kehilangan fasilitas KITE mereka, menghadapi temuan audit, dan bahkan mengalami gangguan operasional yang merugikan. Sebaliknya, dengan sistem yang dioptimalkan, seluruh proses menjadi lebih efisien, akurat, dan siap mendukung percepatan ekspor.

Optimalisasi inventaris TI bukan lagi sebuah pilihan—melainkan fondasi untuk memelihara fasilitas Pengecualian KITE dan memastikan kelancaran produksi perusahaan.

KITE atau Kemudahan Impor Tujuan Ekspor adalah fasilitas dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang diberikan kepada perusahaan yang mengimpor bahan baku untuk diolah, dirakit, atau dipasang, lalu hasil akhirnya diekspor.

Tujuannya jelas: mendorong ekspor nasional melalui pengurangan beban biaya impor.

Jenis Fasilitas KITE

Bea Cukai menyediakan dua bentuk fasilitas utama

Perbedaan utama antara KITE IKM dan KITE Pembebasan terletak pada subjek penerima fasilitas dan tujuan penyerahan hasil produksi.

Tabel Perbedaan Utama

Perbedaan utama antara KITE IKM dan KITE Pembebasan terletak pada subjek penerima fasilitas dan fleksibilitas tujuan produk. Berikut adalah rincian perbedaannya:

Untuk mendapatkan fasilitas KITE Pembebasan, setiap perusahaan wajib menyediakan laporan transparan, akurat, dan real-time terkait aliran bahan baku dan hasil produksi. Laporan ini harus menunjukkan bahwa seluruh bahan baku benar-benar digunakan untuk kegiatan produksi barang ekspor.

Menurut DJBC, sistem IT Inventory KITE paling tidak harus mampu mencatat aktivitas berikut:

1. Aktivitas Transaksi

• Pemasukan bahan baku impor
• Pemakaian barang dalam proses produksi (WIP)
• Pengeluaran barang hasil produksi
• Penyesuaian (adjustment)
• Stock opname (pencacahan fisik)

2. Laporan yang Wajib Dihasilkan

Sistem IT Inventory KITE Pembebasan wajib mampu menghasilkan Laporan Mutasi berikut:

• Laporan Pemasukan Bahan Baku per Dokumen Pabean. Mencatat setiap pemasukan bahan baku berdasarkan nomor dokumen impor (BC 2.3, BC 2.6.1, dll)  
• Laporan Pemakaian Bahan Baku. Menjelaskan berapa yang digunakan dalam proses produksi dan ke mana penggunaannya dialokasikan.
• Laporan Pemakaian Barang Dalam Proses dalam Rangka Subkontrak. Jika ada pekerjaan yang dilimpahkan ke mitra subkontraktor, sistem wajib melacak bahan apa saja yang dipakai.
• Laporan Pemasukan Hasil Produksi. Mencatat barang jadi yang kembali masuk dari proses produksi.
• Laporan Pengeluaran Hasil Produksi. Baik untuk ekspor, retur produksi, maupun konsumsi internal
• Laporan Mutasi Bahan Baku. Menampilkan pergerakan (in–out–saldo) seluruh bahan baku secara lengkap.
• Laporan Mutasi Hasil Produksi. Mencatat seluruh mutasi barang jadi atau semi-finished goods.
• Laporan Penyelesaian Waste/Scraps Menunjukkan pemanfaatan, penjualan, atau penyelesaian sisa produksi (waste/scrap), yang menjadi perhatian khusus Bea Cukai.
  
  

Semua laporan tersebut wajib dapat ditarik kapan saja, dalam format yang sesuai kebutuhan audit DJBC.

Karena itu, sistem IT Inventory bukan hanya fitur tambahan, melainkan kewajiban operasional bagi pemegang fasilitas KITE Pembebasan.

PT Fujicon Priangan Perdana telah mengembangkan modul dan alur sistem berbasis Odoo ERP yang sepenuhnya mendukung kebutuhan KITE Pembebasan, termasuk

• Tracking pemasukan bahan baku per dokumen pabean
• Pencatatan konsumsi bahan baku per batch produksi
• Monitoring WIP secara otomatis
• Mutasi barang hasil produksi hingga ekspor
• Pengelolaan waste & scrap sesuai ketentuan Bea Cukai.
• Laporan KITE yang bisa diekspor kapan saja sesuai format audit

Dengan integrasi penuh mulai dari Inventory, Manufacturing, Purchasing, Accounting hingga Export Document, perusahaan bisa:

• Mengurangi beban administrasi manual
• Menghindari kesalahan pelaporan
• Mempercepat proses audit
• Memastikan kepatuhan sepenuhnya terhadap DJBC ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​ ​

KITE Pembebasan memberikan peluang besar bagi perusahaan eksportir untuk menekan biaya produksi. Namun, untuk menjaga fasilitas ini tetap aktif, perusahaan wajib memiliki sistem pencatatan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Di sini, Inventaris TI adalah tulang punggung kepatuhan KITE.

Jika perusahaan Anda sedang atau akan menggunakan fasilitas KITE Pembebasan, pastikan sistem Anda mampu memenuhi standar Bea Cukai.

👉 Hubungi Fujicon Priangan Perdana untuk konsultasi & demo Odoo KITE-ready. Siap bantu, Mimin!